Rabu, 10 Agustus 2011

Penalaran Deduktif dan Induktif

Dalam penyajian gagasan/ pendapat sesorang pembicara atau penulis biasanya mengunakan pola penalaran atau pola urut pikiran tertentu. Misalnya, pembicara/penulis dapat menyajikan gagasan dengan memulainya dari topik/gagasan yang umum kemudian menjabarkannya ke dalam hal/topik yang lebih khusus/sempit. Atau sebaliknya memulai dari penyajian beberapa hal/gagasan yang khusus/sempit kemudian mengakhirinya dengan simpulan yang bersifat umum atau merangkum semua hal khusus yang telah dipaparkan. Cara pertama sering disebut dengan penalaran DEDUKTIF sedangkan cara kedua disebut penalaran INDUKTIF.

Contoh Penerapan Penalaran Deduktif

Frustrasi terjadi jika seseorang terhalang oleh suatu hal dalam mencapai tujuan, kebutuhan, keinginan, pengharapan, atau tindakan tertentu. Agresi merupakan salah satu cara berespons terhadap frustrasi. Remaja miskin yang nakal adalah akibat dari frustrasi yang berhubungan dengan banyaknya waktu menganggur, keuangan yang pas-pasan, dan adanya kebutuhan yang harus segera terpenuhi tetapi sulit sekali tercapai. Akibatnya, mereka menjadi mudah marah dan berperilaku agresif.

Kalimat utama dalam paragraf tersebut terletak di awal paragraf. Hal yang menjadi pikiran utama dalam paragraf tersebut adalah frustasi sebagai penyebab agresi. Kalimat-kalimat selanjutnya kemudian bertugas sebagai penjelas dengan mendukung kalimat pertama.

Contoh Penerapan Penalaran Induktif

Faktor penyebab seperti yang dipaparkan, diharapkan dapat bermanfaat bagi para orangtua, pendidik, dan terutama para remaja sendiri dalam berperilaku dan mendidik generasi berikutnya agar lebih baik. Dengan demikian, aksi-aksi kekerasan baik dalam bentuk agresi verbal maupun agresi fisik dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan. Mungkin masih banyak faktor penyebab lainnya yang belum dibahas di sini. Akhirnya, kita setidaknya berharap bahwa faktor-faktor agresi patut diwaspadai.

Paragraf tersebut adalah paragraf yang kalimat utamanya berada pada bagian akhir. Biasanya, kalimat utama pada paragraf induktif menggunakan konjungsi penyimpul antarkalimat, seperti jadi, maka, dengan demikian, akhirnya, atau oleh karena itu. Akan tetapi, hal ini bukan hal yang mutlak sebab ada juga kalimat utama dalam paragraf induktif yang tidak perlu didahului konjungsi.