Bagaimana teknik melakukan presentasi yang baik?
Presentasi adalah penyajian informasi atau penjelasan tentang suatu topik kepada audience/penengar. Setidaknya terdapat dua hal yang harus dimiliki oleh pembicara sebelum melakukan presentasi, 1) penguasaan materi yang akan disampaikan, dan 2) penguasaan teknik presentasi yang baik (suara, gaya/penampilan, peralatan/media).
Sehubungan dengan penguasaan materi yang akan disampaikan kita dapat meramu informasi dari berbagai sumber (surat kabar, majalah, buku, internet) dengan membaca sumber-sumber tersebut secara intensif dan dapat pula dengan bertanya/ wawancara dengan pakar atau ahlinya.
Bagaimana menyajikan kembali apa yang telah kita baca atau sejumlah informasi yang telah kita ketahui? Sesungguhnya otak kita dapat berfungsi sebagai memori yang dapat menyimpan banyak informasi yang kita ketahui. Menurut Tony Buzan, seorang pakar Mind Map, otak kita bekerja secara asosiatif, artinya setiap informasi atau hal baru yang diperoleh selalu dikaitkan dengan informasi lama yang sudah dimilikinya. Karena itu struktur informasi dalam memori otak kita mirip diagram pohon dan tidak tersusun secara linear atau urut.
Saran yang dikemukakan oleh Tony Buzan, agar kita dapat menyimpan informasi/ pengetahuan dalam memori otak kita dengan tempo yang lama (long term memory), semua informasi tersebut hendaknya disajikan dalam bentuk mind map (peta pikiran). – lihat cara membuat Mind Map dalam artikel yang berjudul Mind Mapping.
Di samping hal di atas seorang pembicara harus menguasai teknik presentasi/ berbicara di muka umum. Adapun beberapa tips melakukan presentasi dapat dikemukakan sebagai berikut.
1.
1. Jangan membiasakan diri tergantung pada teks. Teks dapat membunuh bakat, merusak flow, dan menciptakan jarak. Gunakan pointers, sekadar untuk membantu Anda.
2. Ukur secara sungguh-sungguh “dalamnya sungai”. Pelajari dulu siapa audience Anda, latar belakang, jalan pikiran, pendidikan, dan jabatan mereka. Jangan asal “tembak”.
3. Jangan bicarakan dua hal ini: yang sudah mereka ketahui, atau yang tak ingin mereka dengar. Selalu sajikan hal-hal yang orisinal, jangan merusak mood audience dengan pernyataan yang tidak mereka sukai.
4. Jangan biarkan audience jenuh. Jaga volume suara dan jaga nada agar tidak monoton. Begitu mereka mulai jenuh, ajaklah berdialog, lontarkan sedikit humor.
5. Humor tidak boleh berlebihan. Ia hanya boleh digunakan untuk membangkitkan daya pikir. Jika berlebihan ia akan kehilangan substansi/ manfaat.
6. Periksa ruangan dan fasilitas presentasi termasuk mikropon sebelum presentasi dimulai. Ruangan yang langit-langitnya rendah akan membuat Anda cepat letih. Cahaya yang masuk dari kaca jendela dapat mengganggu konsentrasi. Ruangan yang terlalu sempit dapat membatasi gerak tubuh Anda. Namun ruangan yang terlalu lebar dapat membuat presentasi tidak terfokus. Mikrofon dan sound system yang buruk juga dapat menggangu konsentrasi.
7. Biasakan interaktif. Jangan asyik bicara sendiri. Berikan kesempatan kepada peserta (seminar) untuk memberikan contoh, jawaban, melakukan aktivitas tertentu (game, teka-teki atau melakukan sesuatu), tertawa, atau bahkan mendengarkan musik.
8. Be specific. Selalu berikan contoh dan ilustrasi. Sesekali berikan cerita.
9. Jangan merendahkan mutu dengan mengatakan “Maaf, saya sebenarnya tidak siap”, Maaf, bahasa Inggris saya payah”, “Ini bukan bidang saya”, ”Saya baru belajar”, dan seterusnya. Manusia (audience) hanya mau mendengarkan orang yang layak ia dengar, ia anggap lebih tahu.
10. Latihan yang cukup. Selalu mintalah umpan balik. Bila perlu rekam, putar kembali, minta pendapat dari orang dekat.
11. Perhatikan bahasa tubuh. Jangan melakukan gerakan yang merusak penampilan.
12. Berpakianlah agak cerah agar Anda dapat menciptakan kesegaran dalam ruangan.
13. Jangan berbicara seperti sedang ngobrol dengan seseorang. Ingatlah Anda berbicara di hadapan puluhan orang. Kombinasikan bahasa resmi dengan bahasa percakapan yang layak.
Demikianlah tips sukses melakukan presentasi, selamat mencoba.
Sumber: Kasali, Rhenald. 2001. Sukses Melakukan Presentasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama